(*) Prinsip umum manajement proyek (*)
a. Perencanaan
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Singkatnya sebelum kita melakukan suatu pekerjaan ataupun mengerjakan suatu proyek sebaiknya kita melakukan suatu perencanaan atau membuat rancangan pekerjaan yang akan kita lakukan nanti kedepannya agar kita mempunyai gambaran tentang apa yang akan kita lakukan dengan proyek / pekerjaan itu .Dalam proses perencanaan yang ahrus kita lakukan pertama itu mengenai Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia; cara mencapai tujuan dan sasaran ; Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit ; dan yang terakhir penetapan waktu dalam pengerjaan proyek tertentu.
b. Pengorganisasian
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Ini artinya jika kita akan melakukan sebuah pekerjaan sebaiknya kita membuat perancangan kerja .
Dalam proses pengorganisasi berfungsi untuk :
a.menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
b.membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
c. Penggerakan.
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Biasanya penggerakan ini dilakukan oleh seorang atasan yang berfungsi untuk mengkoordinasi bawahannya dalam menyelesaikan pekerjaan.
Beberapa metode mensukseskan penggerakan yang dikemukakan oleh George R. Terry antara lain :
a. Menghargai apapun pekerjaan .
b. Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya, hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
c. Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya.
d. Pengendalian
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
a. Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
b. Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan, bahan)
c. Prosedur dan cara kerjanya
d. Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.
Sekian !!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar